Pada
awal penjelasan mengenai hukum Hooke, gurumuda telah berjanji akan
membahas mengenai aplikasi elastisitas dalam kehidupan sehari-hari. Nah,
berikut ini beberapa penerapan elastisitas dalam kehidupan kita.
Kita mulai dari teknologi yang sering kita gunakan, yaitu sepeda motor atau mobil.
Pegas
bukan hanya digunakan pada sistem suspensi sepeda motor tetapi juga
pada kendaraan lainnya, seperti mobil, kereta api, dkk. (gambar kiri –
per mobil)
Pada mobil, terdapat juga pegas pada setir kemudi (wah, gurumuda belum punya gambar
).
Untuk menghindari benturan antara pengemudi dengan gagang setir, maka
pada kolom setir diberi pegas. Berdasarkan hukum I Newton (Hukum
Inersia), ketika tabrakan terjadi, pengemudi (dan penumpang)cenderung
untuk terus bergerak lurus. Nah, ketika pengemudi bergerak maju, kolom
setir tertekan sehingga pegas memendek dan bergeser miring. Dengan
demikian, benturan antara dada pengemudi dan setir dapat dihindari.
Karet Ketapel
Kasur Pegas
Dinamometer
Timbangan
Masih
ada contoh lain yang berkaian dengan elastisitas pegas. Pernah fitness ?
bagi pria-pria perkasa yang terlihat macho dengan otot lengan yang kuat
dan dada bidang
,
pasti pernah menggunakan alat tersebut. wah, ayo tebak… alat apakah itu
? alat tersebut terbuat dari pegas. Yang ini PR ya ? sekali-sekali
gurumuda ngasih PR-lah…
Penerapan elastisitas benda padat pada konstruksi bangunan
Ada yang bercita-cita menjadi arsitek atau ahli bangunan ? pahami penjelasan ini secara baik ya, sebagai bekal di hari tua 
Pada pembahasan mengenai tarikan, tekanan dan geseran, kita telah belajar mengenai perubahan bentuk pada setiap benda padat akibat adanya teganganyang dialami benda tersebut. Ketika sebuah benda diberikan gaya luar maka akan timbul gaya dalam alias gaya internal pada benda itu sendiri. Ini adalah gaya tegangan yang telah dijelaskan panjang lebar oleh gurumuda sebelumnya.
Salah
satu pemanfaatan sifat elastisitas benda padat dalam konstruksi
bangunan adalah berkaitan dengan teknik memperluas ruangan. Berikut ini
beberapa cara yang digunakan ahli bangunan dalam memperluas ruang sebuah
bangunan (rumah, dkk). Mari kita bahas satu persatu….
Tiang dan Balok penyanggah pada pintu
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu atau penghubungruangan yang bentuknya seperti gambar di bawah. Kebanyakan bangunan menggunakan batu dan bata sebagai bahan dasar (disertai campuran semen dan pasir).
Persoalannya,
batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun kuat
terhadap tekanan. Dirimu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar
tempatmu terdapat batu dan bata, jika batu dan bata ditumpuk(disusun secara vertikal) dalam jumlah banyak, batu dan bata tidak mudahpatah (bentuknya
tetap seperti semula). Dalam hal ini batu dan bata sangat kuat terhadap
tekanan. Tetapi jika batu dan bata mengalami tegangan tarikdan tegangan geser,
batu dan bata mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok untuk
mengatasi masalah ini. Balok mampu mengatasi tegangan tarik, tegangan
tekan dan tegangan geser. Jika anda amati balok penyanggah pada pintu
rumah, tampak bahwa balok tersebut tidak berubah bentuk. Sebenarnya
terdapat perubahan bentuk balok (amati gambar di bawah), hanya
perubahannya sangat kecil sehingga tidak tampak ketika dilihat dari
jauh. Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya tegangan tekan yang disebabkan beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah balok mengalami pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di dalam balok.
Lengkungan setengah lingkaran
Pernahkah
dirimu melihat pintu atau penhubung ruang sebuah bangunan seperti
tampak pada gambar di bawah ? lengkungan setengah lingkaran ini pertama
kali diperkenalkan oleh orang romawi. Apabila dirancang dengan baik maka
batu-batu yang disusun melengkung mengalami tegangan tekan (batu-batu
saling berdempetan) sehingga dapat menahan beban berat yang ada di
atasnya. Ingat ya, batu sangat kuat terhadap tekanan.
0 komentar:
Posting Komentar