Pada
awal penjelasan mengenai hukum Hooke, gurumuda telah berjanji akan
membahas mengenai aplikasi elastisitas dalam kehidupan sehari-hari. Nah,
berikut ini beberapa penerapan elastisitas dalam kehidupan kita.
Kita mulai dari teknologi yang sering kita gunakan, yaitu sepeda motor atau mobil.
Gambar
disamping ini adalah pegas yang digunakan sebagai peredam kejutan pada
kendaraan sepeda motor. Istilah kerennya pegas digunakan pada sistem
suspensi kendaraan bermotor. Tujuan adanya pegas ini adalah untuk
meredam kejutan ketika sepeda motor yang dikendarai melewati permukaan
jalan yang tidak rata. Ketika sepeda motor melewati jalan berlubang,
gaya berat yang bekerja pada pengendara (dan gaya berat motor) akan
menekan pegas sehingga pegas mengalami mampatan. Akibat sifat
elastisitas yang dimilikinya, pegas meregang kembali setelah
termapatkan. Perubahan panjang pegas ini menyebabkan pengendara
merasakan ayunan. Dalam kondisi ini, pengendara merasa sangat nyaman
ketika sedang mengendarai sepeda motor. Pegas
yang digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah dirancang
untuk mampu menahan gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat
yang menekan pegas melewati batas elastisitasnya, maka lama kelamaan
sifat elastisitas pegas akan hilang. Oleh karena itu saran dari
gurumuda, agar pegas sepeda motor-mu awet muda, maka sebaiknya jangan ditumpangi lebih dari tiga orang. Perancang sepeda motor telah memperhitungkan beban maksimum yang dapat diatasi oleh pegas (biasanya dua orang).
Pegas
bukan hanya digunakan pada sistem suspensi sepeda motor tetapi juga
pada kendaraan lainnya, seperti mobil, kereta api, dkk. (gambar kiri –
per mobil)
Pada mobil, terdapat juga pegas pada setir kemudi (wah, gurumuda belum punya gambar ).
Untuk menghindari benturan antara pengemudi dengan gagang setir, maka
pada kolom setir diberi pegas. Berdasarkan hukum I Newton (Hukum
Inersia), ketika tabrakan terjadi, pengemudi (dan penumpang)cenderung
untuk terus bergerak lurus. Nah, ketika pengemudi bergerak maju, kolom
setir tertekan sehingga pegas memendek dan bergeser miring. Dengan
demikian, benturan antara dada pengemudi dan setir dapat dihindari.
Karet Ketapel
Nah, contoh yang sangat sederhana dan mungkin sering anda temui adalah ketapel. Gurumuda
dari ndeso dan ketika masih sangat nakal seperti dirimu, ketapel adalah
alat yang paling mujarab untuk membidik buah2an milik tetangga yang
ranum dan mengundang selera. Sttt… jangan ditiru kalau dirimu tinggal di kota, kayanya tiap hari berurusan dengan game, ngenet, gamenet….gitu deh. ayo ngaku... paling ketapel juga ga tahu… hehe… piss.. lanjut. Ketika hendakmenembak burung
dengan ketapel misalnya, karet ketapel terlebih dahulu diregangkan
(diberi gaya tarik). Akibat sifat elastisitasnya, panjang karet
ketapelakan kembali seperti semula setelah gaya tarik dihilangkan.
Kasur Pegas
Contoh
lain adalah kasur pegas. Ketika dirimu duduk atau tidur di atas kasur
pegas, gaya beratmu menekan kasur. Karena mendapat tekanan maka pegas
kasur termampatkan. Akibat sifat elastisitasnya, kasur pegas meregang
kembali. Pegas akan meregang dan termampat, demikian seterusnya. Akibat
adanya gaya gesekan maka suatu saat pegas berhenti bergerak. Dirimu yang
berada di atas kasur merasa sangat empuk akibat regangan dan mampatan
yang dialami oleh pegas kasur.
Dinamometer
Pernahkah
dirimu melihat dinamometer ? mudah-mudahan di laboratorium fisika
sekolah anda ada. Dinamometer, sebagaimana tampak pada gambar di samping
adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk menghitung besar
gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam dinamometer terdapat
pegas. Pegas tersebut akan meregang ketika dikenai gaya luar. Misalnya
anda melakukan percobaan mengukur besar gaya gesekan. Ujung pegas anda
kaitkan dengan sebuah benda bermassa. Ketika benda ditarik, maka pegas
meregang. Regangan pegas tersebut menunjukkan ukuran gaya, di mana besar
gaya ditunjukkan oleh jarum pada skala yang terdapat pada samping
pegas.
Timbangan
Pernahkah anda mengukur berat badan ? timbangan yang anda gunakan untuk mengukur berat badan (dalam fisika, berat yang dimaksudkan di sini adalah massa)juga memanfaatkan bantuan pegas. Pegas lagi, pegas lagi… hidup
kita selalu ditemani oleh pegas. Neraca pegas yang digunakan untuk
mengukur berat badan, terdapat juga neraca pegas yang lain (gambar kanan
– neraca pegas buah)
Masih
ada contoh lain yang berkaian dengan elastisitas pegas. Pernah fitness ?
bagi pria-pria perkasa yang terlihat macho dengan otot lengan yang kuat
dan dada bidang ,
pasti pernah menggunakan alat tersebut. wah, ayo tebak… alat apakah itu
? alat tersebut terbuat dari pegas. Yang ini PR ya ? sekali-sekali
gurumuda ngasih PR-lah…
Penerapan elastisitas benda padat pada konstruksi bangunan
Ada yang bercita-cita menjadi arsitek atau ahli bangunan ? pahami penjelasan ini secara baik ya, sebagai bekal di hari tua
Pada pembahasan mengenai tarikan, tekanan dan geseran, kita telah belajar mengenai perubahan bentuk pada setiap benda padat akibat adanya teganganyang dialami benda tersebut. Ketika sebuah benda diberikan gaya luar maka akan timbul gaya dalam alias gaya internal pada benda itu sendiri. Ini adalah gaya tegangan yang telah dijelaskan panjang lebar oleh gurumuda sebelumnya.
Salah
satu pemanfaatan sifat elastisitas benda padat dalam konstruksi
bangunan adalah berkaitan dengan teknik memperluas ruangan. Berikut ini
beberapa cara yang digunakan ahli bangunan dalam memperluas ruang sebuah
bangunan (rumah, dkk). Mari kita bahas satu persatu….
Tiang dan Balok penyanggah pada pintu
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu atau penghubungruangan yang bentuknya seperti gambar di bawah. Kebanyakan bangunan menggunakan batu dan bata sebagai bahan dasar (disertai campuran semen dan pasir).
Persoalannya,
batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun kuat
terhadap tekanan. Dirimu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar
tempatmu terdapat batu dan bata, jika batu dan bata ditumpuk(disusun secara vertikal) dalam jumlah banyak, batu dan bata tidak mudahpatah (bentuknya
tetap seperti semula). Dalam hal ini batu dan bata sangat kuat terhadap
tekanan. Tetapi jika batu dan bata mengalami tegangan tarikdan tegangan geser,
batu dan bata mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok untuk
mengatasi masalah ini. Balok mampu mengatasi tegangan tarik, tegangan
tekan dan tegangan geser. Jika anda amati balok penyanggah pada pintu
rumah, tampak bahwa balok tersebut tidak berubah bentuk. Sebenarnya
terdapat perubahan bentuk balok (amati gambar di bawah), hanya
perubahannya sangat kecil sehingga tidak tampak ketika dilihat dari
jauh. Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya tegangan tekan yang disebabkan beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah balok mengalami pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di dalam balok.
Lengkungan setengah lingkaran
Pernahkah
dirimu melihat pintu atau penhubung ruang sebuah bangunan seperti
tampak pada gambar di bawah ? lengkungan setengah lingkaran ini pertama
kali diperkenalkan oleh orang romawi. Apabila dirancang dengan baik maka
batu-batu yang disusun melengkung mengalami tegangan tekan (batu-batu
saling berdempetan) sehingga dapat menahan beban berat yang ada di
atasnya. Ingat ya, batu sangat kuat terhadap tekanan.
0 komentar:
Posting Komentar